(pelitaekspres.com) – KOTA TANGERANG – Ratusan karyawan Keramik ‘Essenza’ yang di PHK pada tahun 2016 lalu, kembali unjukrasa (demo) di kantor pusat Bidakara 2 Pancoran, Jakarta, Rabu, (01/12/2021). Di mana sebelumnya pada Rabu, 03 November 2021 lalu, ratusan Karyawan tersebut telah melakukan aksi yang sama di pabrik Kawasan lndustri Palm Manis. Jl. Dumpit, Gandasari, Jatiuwung, Kota Tangerang.
Aksi unjukrasa ini dilakukan, karena Direksi Perusahaan tak mau membayar kompensasi uang pesangon sekaligus tunai, sesuai perintah Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pengadilan Negeri Serang, Banten.
Sebagaimana diketahui. Gugatan Perkara No. 166/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg., tertanggal 20 Juli 2021. Dalam amar putusan hakim. Bahwa PT. Internusa Keramik Alamsari dan PT Intikeramik Alamsari Industri, Tbk., dinyatakan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak terhadap 115 orang karyawan.
Atas PHK itu, perusahaan dihukum membayar pesangon sebesar Rp 8 miliar lebih dan diperintahkan supaya segera dibayar sekaligus, tunai.
Menurut Ranop Siregar, Kuasa Hukum para karyawan. Pihaknya melakukan aksi unjukrasa, karena perusahaan besar yang sudah Go Publik ini tidak menjalankan perintah pengadilan yakni, wajib dan segera membayar biaya kompensasi pesangon kepada karyawan secara tunai dan sekaligus.
“Kasihan, nasib keluarga karyawan yang rata rata berusia 50 tahun. Sejak di PHK pada 2016, mereka masih banyak yang menganggur. Belum lagi cekaman dampak Pandemi.
Yang mengakibatkan roda perekonomian semakin hari kian terpuruk. Utang pun bertumpuk. Padahal dalam jurnal laporan keuangan yang dipublikasikan ke pialang saham, Bursa Efek-Bapepam. Bahwa laba yang diperoleh perusahaan yang tergabung dalam asosiasi AKI dan INKA ini. Pada tahun 2020, memperoleh keuntungan sebesar Rp 92 miliar lebih,” tutur Ranop.
Aksi unjukrasa dilakukan adalah untuk menggugah nurani dan perhatian perusahaan terhadap karyawan yang sudah lama mengabdi di perusahaan tersebut, sekitar 20 tahun. “Jika unjukrasa ini juga tak digubris. Maka kami akan melanjutkan aksi ke kantor Kedutaan Besar negara-negara tujuan penerima ekspor keramik merek Essenza. Bahkan akan berlanjut ke kantor Kementerian terkait. Jika perlu ke Istana Kepresidenan pun akan kami tempuh,” ujar M. Isa salah seorang koordinator aksi demo. (nan).