(pelitaekspres.com) -BUNTOK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menggelar Rapat Paripurna Ke- 9 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021 lanjutan Paripurna Ke- 8 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021 dengan agenda Pendapat Badan Anggaran, Pemandangan Umum Fraksi Pendukung Dewan sekaligus jawaban Bupati Barito Selatan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Rapeda) Tahun Anggaran 2022.
Hal tersebut dikatakan Ketua DPRD Barsel, Ir. HM. Farid Yusran, MM kepada awak media, bahwa kita hari ini melaksanakan tahapan-tahapan penyelesaian Peraturan Daera (Perda) tentang Rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2022, yaitu tahapah-tahapan pemandangan umum fraksi pendukung dewan atas pendapat badan anggaran pada paripurna ke-8 kemarin, ucap Farid, Kamis (25/11/2021).
“Didalam pemandangan umum fraksi dewan ini banyak hal yang dipertanyakan antaran lain terkait dengan vaksin”.
Ada 5 (lima) fraksi pendukung dewan yang telah menyampaikan pemandangan umum atas pendapat badan anggaran pada paripurna ke-8 kemarni, diantaranya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasdem Pembangunan Berkaya (PNPB), ungkap Farid.
“Mereka mempertanyakan tentang vaksin yang kadaluwarsa (Jautuh Tempo) tapi ternyata jawaban dari Bupati Barsel atas pemandangan umum fraksi dewan yang mempertanyakan mengenai vaksin yang kedaluwarsa tersebut tidak benar adanya alisa tidak ada”.
Namun informasi yang kita dapatkan tambah Farid, memang belum ada vaksin yang tanggalnya kedaluwarsa atau “expiration”, akan tetapi hampir “expiration”, dimana tanggal expirationnya itu tertanggal 30 November 2021, sementara vaksinnya banyak masih diatas 5000 dosis.
“Dengan adanya itu, seharusnya di pacu atau di pos oleh Bupati atau pemerintah daerah untuk menjakau keseluruh wilayah pemkab Barsel, setidak-tidaknya 1000 per hari sehingga tidak sia-sia atau terbuang itu vaksin”
Jadi kami dari pihak DPRD Barsel meminta kepada pemerintah daerah agar vaksin jangan sampai terjadi “expiration” bagaimanapun caranya, mintalah bantu terhadap Kepolisian, Kepolisian siap membantu, Kodim siap, Kejaksaan siap dan perusahaan-perusahanpun juga siap kalau diminta membantu untuk melaksanakan 1000 dosis per hari itu gampang, lanjutnya.
“Tapi kalu vaksin tersebut tidak dilaksanakan “expiration” lah dia, dan sayang tidak bisa terpakai lagi, mencarinya susah, lagi pula semua ini akan merusak nama baik daerah kita,”pungkas Farid dengan wajah sedih. (DVY)