Ratusan Buruh di Purwakarta Kembali Gelar Aksi Tolak PP 36/2021 Dan Menuntut Naik UMK 10%

(pelitaekspres.com) –  PURWAKARTA – Ratusan buruh yang tergabung Aliansi Buruh Purwakarta (ABP) kembali turun ke jalan. Dimulai jam 8 pagi dari perempatan Vantec Kawasan Kota Bukit Indah menuju Kantor Bupati Purwakarta.

Sekalipun hanya berkisar 300 orang, para buruh ini kembali menyuarakan “Menolak Rumusan (Rekomendasi Upah Memakai Formula PP 36/2021)”.

Jum’at, 19 November 2021 lalu, Dewan Pengupahan Kabupaten Purwakarta telah melaksanakan Rapat Perdana Depekab pembahasan Pengupahan Kabupaten Purwakarta tahun 2022. Pada rapat tersebut seluruh perwakilan Serikat Pekerja menyatakan menolak menggunakan rumusan PP 36/2021 dan tetap meminta kenaikan UMK sebesar 10%.

“Sementara wakil pemerintah, BPS, Akademisi maupun APINDO tampaknya tetap bersikukuh untuk menggunakan formula PP 36/2021 sekalipun diperkirakan UMK 2022 Kab.Purwakarta tidak ada penyesuaian/naik lantaran sudah melebihi batas atas yakni 3,7 juta sementara UMK 2021 sudah di 4,1 juta,” ujar Koordinator aksi Wahyu Hidayat. Selasa (23/11/2021).

Lanjut dia, buruh akan kembali menyampaikan masukan real dan logis supaya menjadi pertimbangan bupati dalam merekomendasikan UMK 2022 dengan tidak menggunakan PP 36/2021. Karena faktanya, PP 36/2021 ini kontradiktif dan tumpang tindih dengan program pembangunan maupun nilai kelayakan hidup maupun nilai keadilan.

“Masa aksi juga meminta Bupati berani memberikan diskresi sebagai pimpinan daerah yang secara langsung dipilih oleh rakyatnya dengan menaikkan upah sebesar 10%. Standarisasi yang tak lagi sesuai untuk masa kekinian ditambah dasar pengambilan survey BPS dimasa pandemi di kala masyarakat enggan sekedar untuk keluar berbelanja, tentu saja mengurangi tingkat pendapatan perkapita dan tingkat konsumsi penduduk. Demikian halnya tingkat inflasi yang justru mengkerdilkan nilai Kebutuhan Hidup Layak,” kata Wahyu.

Sementara itu, menurut Wahyu, bahwa buruh dimiskinkan secara sistemik dan masif.

Buruh dipaksa menjadi robot-robot bernyawa dan tentunya itu sangat jahat lantaran tugas pemerintahlah yang sesungguhnya untuk mensejahterakan rakyat.

“Dipastikan perlawanan kaum Buruh khususnya buruh di Purwakarta akan terus berlanjut sekiranya pemerintah memang sudah tak lagi menghiraukan keadaan kaum buruh. Besok , Rabu, 24 November 2021, para buruh Purwakarta akan turun membanjiri jalan utama kota Purwakarta sebagai aksi pra mogok daerah yang diperkirakan dilaksanakan akhir November serta mogok nasional sekitar 8-9 Desember 2021,” ucapnya. (DR)

Tinggalkan Balasan