Ada Eksploitasi Pendidikan di Yapen Karna Faktor X

(pelitaekspres.com) – Yapen – Kepada media melalui sambungan telp, Ketua Koalisi penegak Keadilan (KpK) Kabupaten Kepulauan Yapen, Benyamin Wayangkau, SE Mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi positif langka Kerja yang di lakukan Pemerintah Daerah di Yapen  melalui MoU dengan Lembaga Perguruan Tinggi Universitas Cendrawasi  pada hari Jumat 11 Juni 2021, Jumat 11/06/2021.

Menurut Ketua KpK ini bahwa langka ini di lakukan dalam rangka Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) di Kepulauan Yapen, hal ini baik dan positif responnya.

Tegas Wayangkau, saya juga mengigatkan Pemerintah Daerah bahwa jangan lupa akan apa yang sudah pernah di lakukan oleh PEMDA Yapen terkait MoU dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) Kelas Serui dan UNIMA Manado.

Lanjut Benny sapaanya bahwa MoU dengan 2 perguruan tinggi itu telah menghabiskan anggaran rakyat puluhan Milyaran rupiah,  namun masih menyisahkan persoalan – persoalan yang belum terselesaikan hingga saat ini pinta Benny.

Tegas Benny bahwa perlu di perhatikan Pemda Yapen, bahwa sesunggunya ada carut marut Penanganan Pendidikan tanpa Grand Disaind yang jelas.

Aktifis GAMKI Papua ini menegaskan kembali bahwa dari dua kasus ini (IPB dan UNIMA), dapat memberi gambaran pada Publik di Yapen bahwa “ada Mafia Dana Pendidikan di sini”,

Terkesan ada Eksploitasi Pendidikan yang Kemudian “MENGORBANKAN MASYARAKAT di Yapen”,

Selaku Ketua Koalisi Penegakan  Keadilan Kabupaten Kepulauan Yapen, Saya ikuti secara baik bahwa dalam LKPJ Bupati Yapen beberapa bulan lalu tidak tergambar jelas dan terukur rencana Kerja serta Realisasi Program di Bidang Pendidikan itu.

Pada sisih yang lain dapat kita pertanyakan sejauh mana Pemerintah Daerah melakukan Penguatan Kapasitas Kelembagaan Tinggi yang ada di Dalam Daerah ini,  bagaimana memberdayakan lembaga – lembaga Penyelenggara Pendidikan Tinggi itu seperti STIE Ottow Geissler Serui dan lain – lain tanya Benny.

Ungkap Wayangkau bahwa jangan Pemda ikut menciptakan banyak penganggur terhormat di Daerah ini lagi sementara tingkat penyerapan Tenaga Kerja sangat terbatas untuk Yapen,

Pinta Benny ”berharap  DPRD Yapen Cerdas dan jelih melihat Persoalan ini, apalagi ada beberapa Anggota DPRD Yapen itu jebolan STIE OG Serui”

Sehingga bisa membaca hal ini dan ikut mendorong Akreditasi Almamaternya secara cepat serta di berdayakan dalam proses pelaksanaan pembangunan di Daerah ini.

Saya mengamati bahwa Pemda Yapen tidak Pernah memberi kepercayaan pada Lembaga STIE Ottow & Geissler Serui  untuk terlibat dalam melakukan Kajian – kajian pembangunan terkait pengembangan Economi Daerah Yapen dan atau pengelolaaan Manajemen Koperasi yang ada di Yapen agar dapat bertumbuh serta berkembang  ke arah yang baik.

Analisa saya menjadi kuat bahwa Economi di Yapen dalam tinggkat Pertumbuhan yang rendah  sebagaimana rilis Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Yapen, serta Hasil Kajian UGM Jogja akan perencanaan penggunaan APBD Yapen 2018 serta LKPJ Kedaerahan untuk Yapen.

“Catatan Kritis kami Koalisi Penegak Keadilan (KpK ) Kab Kepulauan Yapen untuk Pemerintah Daerah ini, bahwa dalam sisa Kepemimpinan Dua Tahun ini,

Daerah ini tidak boleh gagal dalam Pembangunan Economi  hanya karna sebuah Kepentingan Keluarga atau satu dua kelompok kecil yang menguasai dan mengatur APBD Daerah ini, membuat rakyat kita jadi korban, tegas Ketua KpK. (ed.zri).

Tinggalkan Balasan