(pelitaekspress.com) – BALIKPAPAN – Abdul Razak Ketua Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kota Balikpapan, menyebutkan kecewa kepada pemerintahan dan pertamina karena kurangnya perhatian kepada situs sejarah Kota Balikpapan.
Rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Balikpapan, Rabu 25 November 2020 tersebut menjerumus kepada permintaan untuk diadakannya dewan pengamat sejarah.
Ada 2 pokok masalah yang membuat DHC 45 Balikpapan kecewa, yaitu proses pembangunan yang tidak sesuai, dan daftar nama para veteran pejuang.
“Pemindahan sudah di tanda tangani oleh ketua DHC, masalahnya setelah dipindah ketua tidak mempunyai nama di tugu tersebut.” Ucap Abdul Razak selalu ketua harian DHC Balikpapan saat ini.
Saat itu Balikpapan Belum bisa dikatakan Merdeka akibat terbatasnya alat komunikasi pada saat itu dan masih dibawah kekuasaan para hindia Belanda. Hanya 3 Pejuang Balikpapan yang berhasil kabur dan Selamat dan 2 Pejuang lainnya gugur akibat tembakan senjata tajam.
“Pak Koesman itu salah satu veteran atau pejuang Balikpapan sekaligus saksi sejarah yang pernah berusaha memerdekakan Balikpapan dari Tentara KNIL pada tanggal 13 November 1945 diPandansari.” Ucap Abdul Razak
“Untuk Itulah Berterima kasihlah kepada Para Veteran yang sudah berjasa untuk berjuang kemerdekaan Balikpapan, kalau tidak, Mana mungkin Balikpapan Bisa merdeka saat ini.” Lanjutnya.(jt/mfd)