(pelitaekspres.com) TAMIANG LAYANG – Masyarakat Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, baru-baru ini mengeluhkan perihal kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) selama dua hari terakhir, itu terjadi juga karena langkanya pasokan barang yang berkurang jika dibanding kondisi normal sebelumnya.
Dampak dari kelangkaan tersebut, antrian panjang di berbagai tempat (BBM) di Tamiang Layang tak terhindarkan lagi. Masyarakat rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan BBM, walaupun harganya jauh lebih tinggi dari pada dua hari sebelumnya.
Kekosongan atau kelangkaan (BBM) di Tamiang Layang, mungkin karena dampak bencana banjir di wilayah Kalimantan Selatan, sehingga ruas jalan tidak dapat dilalui oleh mobil Pertamina untuk membawa BBM ke Barito Timur.
masyarakat di Kota Tamiang Layang dan kota Ampah pada umumnya bergantung pada (BBM) jenis pertamax, pertalite dan premium, ini karena di Barito Timur hanya tersedia 2 buah SPBU yakni SPBU Longkang yang berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Tamiang Layang dan SPBU Ampah yang berada di Kota Ampah berjarak 45 kilometer dari Tamiang Layang.
“Dari semalam saya susah mencari BBM. Namun hari ini Alhamdulillah sudah dapat walaupun dengan harga yang tinggi dan harus mengantri lama,” ucap Irawan Salah seorang warga Tamiang Layang.
Senada dengan Irawan, Yovan mengaku sampai saat ini belum mendapatkan bbm, akibatnya aktifitas menjadi terganggu.
“Dua hari ini saya dirumah saja tidak bisa bekerja, karena motor saya tidak ada minyaknya. Saya harap pihak – pihak terkait bisa terlibat memperhatikan masyarakat, sehingga tidak berdampak pada perekonomian,” harap yovan
Sementara itu, salah satu penjual BBM eceran di Jalan A Yani Tamiang Layang mengatakan bahwa kiosnya mulai terjadi antrian panjang pada pagi hari ini, penyebabnya jembatan yang ada di Matraman rusak, jadi supply dari Pertamina agak terlambat.
“Baru malam tadi BBM-nya datang diantar orang dari Kalsel. Itupun kami dikasih jatah 100 liter saja,” ucap salah satu penjual BBM eceran yang enggan namanya disebutkan (DH).