Senator Yonas Alfon Nusy bertemu Fernando Worabai bersama warga Sasawa, harap Pemerintah Berikan Perhatian.

(pelitaekspres.com) -YAPEN – Menerima kunjungan Anggota DPR Papua Utusan Wilayah Adat Saireri, Yonas Alfon Nusy. Fernando Worabai mengapresiasi dan ucapan terimakasih atas kunjungan senator yang kedua kalinya dikampung Sasawa Distrik Yapen Barat pada Momen Perayaan Natal pada pekan lalu tepat hari Sabtu, (24/12/21).

Lanjut Fernando bahwa masyarakat di Kampung Sasawa  hidupnya tidak tenang dan tidak juga disentuh oleh pemerintah khususnya yang terdekat Pemda Kepulauan Yapen. Dengan kehadiran Bapak Senator dihari yang baik ini menjadi momen yang baik. Masyarakat butuh tenang dan bisa menikmati suasana dan Sukacita Natal, ungkapnya.

Kehadiran Senator Nusy ini juga tidak ada unsur-unsur politik didalamnya, ini karena kemanusiaan dan hari Natal ini. Ini jadi teladan yang sangat baik yang menjadi contoh juga kepada para pejabat lain terutama dewan yang terdekat dikabupaten bahkan pemda. Hadirnya Bapa disini sekali lagi saya tegaskan tidak ada unsur politik tetapi kehadiran karena masyarakat dan beliau memiliki kewajiban sebagai dewan untuk melihat masyarakat, tegas Fernando.

Harap kami Bapak Dewan bisa hadir lagi diwaktu lain untuk bisa mendengar aspirasi masyarakat terkait dengan pembangunan terutama fasilitas umum yang dibutuhkan demi kesejahteraan masyarakat dikampung Sasawa, harapnya.

Selaku Sekretaris PKB Jemaat GKI Kampung Sasawa kami menyampaikan terimakasih atas kehadiran Bapa Nusy Anggota DPR Papua. Harapan kami juga kunjungan kesini jangan dilihat dari sisi politik tetapi adanya masyarakat yang ada disini. Sebagai pejabat Negara memiliki tanggungjawab untuk itu, sehingga tidak terkesan menikmati hak-hak tetapi tidak menjalankan kewajiban, tutup percakapannya.

Kepada media Yonas Alfon Nusy sebagai utusan wilayat Adat Saireri melalui kegiatan reses, kehadiran saya untuk beberapa kegiatan tali kasih sebagaimana siang tadi saya dipasar Aroro Iroro Serui, memang kita tidak membeli seluruh jualan namun ini sebagai bukti komitmen kami sebagai wakil rakyat.

Kehadiran saya di Kampung Sasawa disini bagaimana membangun gerakan tali kasih dengan istilah bawa  sebungkus gula dan daun teh untuk warga Sasawa bisa merasakan kenikmatan Perayaan Malam Kudus dengan baik.

Tetapi juga ingin meyakinkan mereka bahwa warga Sasawa adalah warga republik Indonesia yang harus mendapat sentuhan-sentuhan pelayanan yang harus dari kita pemimpin diberbagai tingkatan pemerintahan baik kabupaten, provinsi maupun pusat.

Kita harus yakinkan bahwa kekuatan Negara harus hadir buat rakyat, karena Papua cukup luas maka setiap kita harus punya komitmen untuk datang menyentuh dan merasakan apa yang dirasakan rakyat rasakan.

Saya merasa bangga bisa hadir di Sasawa bertemu saudara Worabai dan masyarakat disini, ini merupakan Anugerah Tuhan. Tidak ada satu orangpun yang mampu mendamaikan dunia, hanya Yesus Anak Tunggal Anak Allah Raja Orang Papua, dia yang sanggup mendamaikan dunia ini, bahkan dia sanggup mempertemukan dirinya dan diriku dirimu dan dirinya diamanpun kita berada walaupun terpisah jauh.

Dikonfirmasi media tentang rasa takut yang masih dirasakan warga Sasawa, urai Yonas terutama karena fasilitas jalan darat yang sangat rusak, tetapi karena atas tuntunan dan kasih Tuhan kita bisa tiba dengan selamat di Kampung Sasawa.

Kedua adalah ketika saya hadir di Sasawa, warga melihat mobil berwarna hijau maka warga lari bersembunyi, itu berarti warga masih merasa ketakutan yang mendalam. Dengan kejadian itu maka saya mengambil kesimpulan bahwa rakyat itu takut. Namun ketika dikonfirmasi bahwa yang datang seorang anggota DPR Papua baru rakyat itu bisa kembali bertemu dan diskusi.

Selaku anggota DPR Papua kita menggunakan kewenangan yang ada akan saya laporkan kondisi ini kepada Ketua Komisi 1 DPR Papua, Ketua DPR Papua serta kepada mitra kita Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih untuk harus menggunakan cara-cara yang elegan, yang tepat, untuk bisa bertemu dengan rakyat kita, sehingga rakyat tidak lagi merasa takut didalam negerinya sendiri.

Karena rakyat ini hanya bisa hidup dinegerinya sendiri, dia tidak akan pergi hidup dinegeri orang lain. Olehnya itu dengan kekuatan Negara yang ada, kita harus mampu membuktikan dengan memberi kenyamanan, ketenangan, hidup dan berkarya diatas negerinya sendiri.

Sebagai pejabat Negara maka kita harus punya kemampuan mengkomunikasikan semua dengan kemampuan yang Tuhan berikan. Sehingga kedamaiaan yang ingin kita ciptakan dapat terjadi.

Intinya tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan dibawah kolong langit ini, karena kelahiran Yesus dikandang Betlehem telah mendamaikan dunia. Dia adalah proklamator perdamaian dunia, olehnya itu mari dengan suasana Natal ini kita ambil sesuatu yang baik untuk apa, untuk keperluan bagaimana rakyat didamaikan karena Yesus lahir untuk kita semua. (rep.zri).

Tinggalkan Balasan