(pelitaekspres.com) – JAKARTA – Adanya pembiaran berdirinya lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah akses jalan Raya di Jakarta Utara berdampak kesemerawutan dan pemicu terjadinya kemacetan.

Menjamur PKL dibeberapa wilayah di Kota Jakarta Utara semakin marak, dan terlihat semakin semerawut dan kurang tertib, pada hal dimasa-masa sedang melakukan upaya menekan PPKM Lever 2 Covid.19 perlu ada kesadaran bersama untuk menjaga penularan Covid.19, tetapi sangat disayangkan hal ini belum ada upaya untuk melaksanakan Prokes, seperti memakai masker, menjaga jarak bahkan untuk sarana cuci tangan hampir dikatakan tidak tersedia.

Yang paling disayangkan adalah “Tidak  terlihat ada Pengawasan dan Penertiban dari Instansi Terkait”, dari hasil pemantauan pelita ekspres com dibeberapa wilayah seolah olah Aparat kurang peduli lagi terhadap pengawasan PPKM Lever 2 atau memang sudah lelah, hal ini menjadi perhatian dari beberapa pengunjung  PKL yang masih menjaga Prokes, mereka mengeluhkan kondisi seperti ini.

Seperti terlihat di jalan Raya pegangsan dua di jalan budi mulya pedemangan barat di kolong Tol Tanjung Priok Warakas di jalan kelapa dua Cilincing Kalibaru  jalan Raya Pademangan Timur kolong Tol Kemayoran  jalan kebon bawang gorongtalo 1 di Jalan Kramat Jaya Tugu, Simpang Lima Semper, Jalan Raya Kapuk Muara (jembatan DHI), Jalan Warakas, Jalan Buleverd Gading Raya (BGR) Gading Timur dan Jalan Sungai Landak. Cilincing di jalan pegangsan dua  Di sepanjang Jalan Kramat lamik Center Sepanjang Jalan warakas pasar Bahari Di jalan kelapadua cilincing di jalan bkt marunda Rorotan jalan Bendukan Melayu RBS di Jalan Kebantenan Semper Timur Pembiaran ini justru dimanfaatkan PKL-PKL baru untuk berdiri.

Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) menjajakan dagangannya di Jalan raya Pegangsan Dua Kelurahan Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara warga mengingat PKL itu membuat kumuh dan bisa menimbulkan kemacetan.

Maraknya Para PKL itu selain melanggar Perda No 8 Tahun 2007, tentang Ketertiban Umum juga membuat kemacetan dan kumuh, setidaknya ada PKL di jalan raya budi mulya pedemanan barat.

Pantauan di lapangan para PKL yang ada di jalan tersebut rata-rata menjual makanan dan minuman ringan. “Para pedagang yang jelas sangat mengganggu ketertiban umum dan keindahan kota. Selain itu juga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. Warga minta Bapak Gubernur DKI Anies Baswedan dan jajarannya untuk menertibkan pedagang kaki lima yang ada di wilayah Jakarta Utara menjadi ungu dan semrawut membuat kemacetan jangan duduk manis di belakang meja aja.” (WBO)