(pelitaekpres.com) -PALEMBANG- Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengajak masyarakat Sumsel berperan aktif melestarikan kearifan lokal berupa kesenian Gitar Tunggal Batanghari Sembilan.

Hal ini diungkapkannya saat malam tasyakuran peringatan Hari Jadi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ke-78 Tahun di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (19/5/2024).

“Nilai adat istiadat serta kebudayaan dapat terus terjaga dan lestari. Oleh sebab itu pula malam ini tadi sengaja juga kita tampilkan kesenian Gitar Tunggal Batanghari Sembilan. Penyanyinya Randi dan Rossa, mari terus kita kembangkan budaya seni adat istiadat yang ada di Sumatera Selatan,” ucap Fatoni.

Fatoni berharap penampilan Kesenian Gitar Tunggal Batanghari Sembilan akan memacu masyarakat, khususnya generasi muda agar menjadi pelestari budaya lokal. Bahkan pihaknya akan membentuk tim untuk mengumpulkan dan menghimpun semua peninggalan kerajaan Sriwijaya yang kemudian akan dibangun Museum Kerajaan Sriwijaya di Provinsi Sumsel.

“Bersama kita akan membuat Museum Kerajaan Sriwijaya, yang akan membuat sejarah mencatat bahwa sejarah perjalanan Kerajaan Sriwijaya, menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia,” kata Fatoni.

Kedepannya Pemprov Sumsel juga akan mengembangkan Museum Tekstil yang dapat menampung dan menghimpun sejarah tekstil di Provinsi Sumsel. Mulai dari songket, tekstil dan juga wastra yang lainnya.

“Kita terus akan mengembangkan budaya dan kesenian adat istiadat, kita juga akan membuat film-film yang akan mengangkat citra Sumsel yang mencerminkan semangat optimisme, tidak mengenal pantang menyerah. Semua upaya-upaya ini terus kita lakukan, apapun akan kita perjuangkan untuk kebaikan, untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan,” ujar Fatoni.

Sebagaimana diketahui, tembang Batanghari Sembilan merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional berupa vokal manusia yang diiringi gitar tunggal (gitar akustik), berupa pantun yang berciri khas bahasa daerah yang terkadang nasehat-nasehat keagamaan, nilai-nilai dan norma-norma dalam adat istiadat serta dapat juga terkadang pantun-pantun lucu maupun pantun-pantun belinjangan (pacaran) terhadap lawan jenis.

Tembang Batanghari Sembilan sebagai komunikasi antara orangtua dengan kaum muda dan antara muda mudi yang memadu kasih. Isi dalam tembang ini juga terdapat ungkapan-ungkapan komunikasi kepada pemerintah dalam bentuk penyempaian aspirasi, ucapan terima kasih, kritik dan saran pada pemerintah.

Malam tasyakuran Hari Jadi Provinsi Sumsel Ke-78 Tahun dihadiri juga oleh Pj Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel Tyas Fatoni, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumsel, para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel, para Bupati dan Walikota atau yang mewakili dan tamu undangan penting lainnya. (dkd)

 

Tinggalkan Balasan