(pelitaekspres.com) –BANDARLAMPUNG- Seperti biasa kita mulai tulisan ini dengan ajakan untuk selalu: Dang lupo BAHAGIA geh ! Sebuah pantun sederhana semoga dapat menemani akhir pekan kita semua.

Naik sepeda di hari Minggu

Tjuannya ke Pasar Tugu

Jika kamu ingin Unila maju

Pilihlah yang Rektor yang cerdas dan bermutu

Seorang Rektor perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting. Pertama, ia adalah pimpinan lembaga yang mendapatkan amanah/tugas dari pemerintah mencerdasakan kehidupan anak bangsa. Kedua, Rektor adalah pimpinan akademik yang harus membawa dan menjaga marwah akademik perguruan tinggi yang ia pimpin. Dengan kondisi yang demikian, pemilihan rektor, khususnya di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi sangat penting kita cermati. Dengan proses pemilihan yang baik, jujur dan berintegritas, kita berharap  mendapatkan sosok pimpinan akademik yang tidak hanya dapat mengembangkan Tridarma Perguruan Tinggi. Kita meyakini ini adalah salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini juga tentunya merupakan upaya untuk membangun Unila menjadi semakin baik.

Babak akhir Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Lampung (Unila) rencananya akan digelar Rabu (28/12/2022). Pada rapat senat tertutup yang dihadiri 47 anggota senat Unila di ruang sidang utama rektorat, Kamis, 22 Desember 2022 lalu, Senat Unila telah menetapkan tiga nama calon Rektor Unila periode 2023 – 2027.  Hasil voting tahap pertama ini diperoleh jumlah suara terbanyak Prof. Ir. Suharso, Ph.D., 21 suara, disusul oleh Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked. M.Kes., 10 suara, dan posisi ketiga Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., dengan 7 suara.

Dengan demikian hasil tersebut menunjukan bahwa ketiganya mengungguli lima kandidat lain yakni Dr. Nairobi, S.E., M.Si., 6 suara, Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., 2 suara, Prof. Dr. Hamzah, S.H., M.H., 1 suara, dan Dr. Marselina S.E., M.P.M., dan Prof. Dr. Ir. Murhadi, M.Si., tidak mendapatkan suara.

Proses pemilihan rektor berikutnya adalah babak akhir yang rencannya akan dilaksanakan pada Rabu, tanggal 28 Desember 2022. Sidang Pemilihan Rektor ini juga akan berlangsung secara tertutup  hanya diikuti oleh anggota Senat dan perwakilan Menristekdikti. Menurut aturan, Menristekdikti memiliki bobot hak suara sebesar 35%. Anggota senat Unila saat ini tercatat sebanyak 47 orang. Tentu saja kita berharap semua anggota senat sehat dan dapat hadir dan memberikan suara. Dengan kondisi yang demikian, diperkirakan pada sidang ini perwakilan Menristekdikti juga memberikan hak suaranya kepada calon Rektor.

Saat ini tentu saja semua calon sedang melakukan lobi-lobi baik kepada anggota senat maupun Kemenristek DIkti untuk dapat memperoleh suara terbanyak. Usai menetapkan tiga nama calon Rektor Unila periode 2023 – 2027, Jumat, 23 Desember 2022, bertempat di ruang sidang lantai dua rektorat, telah dilakukan wawancara via daring antara ketiga calon dengan kemendikbudristek. Kegiatan ini merupakan salah satu fase yang harus dilalui para kandidat sebelum melaju ke tahap pemilihan yang digelar 28 Desember mendatang. Hal ini tentunya sangat wajar, karena kemenristek dikti tidak ingin mendapatkan informasi lengkap agar tidak sembarang dalam pemberian suara.

Setelah selesai pemilihan Rabu mendatang, berikutnya Panitia Pemilihan Rektor akan menyampaikan surat berita acara hasil pemilihan kepada Menristekdikti. Proses selanjutnya yaitu pelatikan Rektor yang inshaallah akan dilaksankan pada awal tahun depan. Kita tentunya selalu menggantungkan harapan pilrek di Unila ini dapat berlangsung dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan. Jauh dari intrik-intrik politik atau dari yang tidak kita inginkan. Maka mari kita bersama-sama terus mengawal kemajuan Unila lebih baik.

Kita semua  civitas akademika  dan pemangku kepentingan Unila berharap dalam proses pemilihan Rektor ini dapat berjalan baik dan lancar serta berhasil memilih sosok rektor terbaik bagi Unila yang kita cintai. Aamin YRA.

(Prof. Admi Syarif, Guru Besar Ilmu Komputer, FMIPA Unila) (Novis)