(pelitaekspres.com) –JAKARTA- Sekilas, penampilan Sartiah warga yang tinggal di Kampung Marunda Kapu, RT 08/RW 07 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, tidak ada berbeda jauh dengan warga lainnya.

Namun siapa sangka, Sartiah yang masih terlihat sehat itu sudah sangat tua. Sartiah yang tinggal bersama keluarganya diyakini sudah berusia sekitar 120 tahun. Sartiah memang sudah tidak sanggup untuk berjalan jauh. Namun, cara dia berbicara masih semangat.

Suaranya lantang dan bergetar di tengah-tengah terkaannya pada setiap pertanyaan terlontar. Sartiah mengaku merantau ke Jakarta saat zaman penjajahan, sekitar tahun 1930-an. Kala itu, ia bersama teman-temannya berjalan kaki dari tempat kelahirannya di Serang, Banten.

“Tahun 1934 itu saya jalan kaki lima hari lima malam. Sampe ke Jembatan Lima Jakarta Barat),” cerita Sartiah, Sabtu (10/12/2022).

Awal kehidupan di Jakarta diawali Sartiah dengan berjualan ubi di kawasan yang dulu dikenal bernama Gudang Baru di daerah Koja, Jakarta Utara.

“Terus saya jualan ubi di Gudang Baru. Terus pindah ke Marunda lupa tahun berapa,” katanya.

Banyak pekerjaan yang Sartiah pernah arungi sebelum purna dan kini berdiam di rumah. Selain berdagang, Sartiah pernah bekerja juga sebagai pengupas kulit kerang di Marunda. Selama hidupnya, Sartiah sudah dikaruniai sembilan orang anak dari dua kali pernikahan.

Kini Sartiah tinggal bersama anaknya Nani Rohani. Menurut Nani, usia Sartiah selama ini diyakini keluarganya sudah mencapai 120 tahun di tahun ini.

“Sebenarnya malah udah lebih dari itu (120 tahun), cuman usia di KTP itu nembak,” kata Nani. (WBO)