(pelitaekspress.com)-BANYUMAS – Pembangunan jalan baru berupa rabat beton sepanjang 1,8 kilometer lebar 3,75 meter sebagai akses Jalan Usaha Tani (JUT) dan akses pengembangan obyek wisata di Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, disambut sangat antusias oleh masyarakat setempat.

Sebagian besar tanah yang dikorbankan untuk pembukaan akses tersebut merupakan tanah hutan adat masyarakat, sedangkan sebagian kecil merupakan tanah hibah milik sejumlah warga.

Salah satu warga yang bermurah hati menghibahkan tanahnya terpangkas untuk pelebaran jalan adalah Rasmi (50), warga Dusun Sumingkir RT. 05 RW. 03, Petahunan.

Dari pantauan langsung di lapangan, ia merelakan secuil tanah yang berukuran kurang lebih sepanjang 10 meter dengan lebar 10-50 centimeter.

Dibenarkan Sekretaris Desa (Sekdes) Petahunan, Sukmono (37), salah satu warganya itu secara ikhlas merelakan tanahnya terpangkas demi kepentingan bersama.

“Anggota TNI Koramil 15 Pekuncen bersama masyarakat telah membangun talud di depan rumah Bu Rasmi untuk menguatkan jalan dan menghindarkan tanah tebing di depan rumahnya longsor akibat dilalui kendaraan berat saat pembangunan,” bebernya, Sabtu (20/6/2020).

Kepala Penerangan Kodim Banyumas, Letda Armed Sukirno mengatakan, respon masyarakat Petahunan sangat baik sekali menyambut pembangunan jalan, mereka menyadari bahwa jalan tersebut diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakat sendiri, yakni memudahkan pengangkutan hasil bumi dan juga memangkas ongkos angkutnya.

“Selama ini warga disini secara manual mengangkut hasil bumi. Jika diupahkan adalah Rp. 15-20 ribu untuk sekali jalan,” bebernya.

Selain itu menurutnya, pemilihan Desa Petahunan dijadikan sasaran pembangunan infrastruktur Pemda melalui TMMD adalah guna mendongkrak potensi pariwisatanya, yakni Curug Nangga (curug bertingkat tujuh).

Untuk itulah pembangunan akes sudah dimulai sebelum TMMD yakni melalui Pra TMMD. Pembangunan terus digenjot mengingat medannya sangat ekstrim sehingga menyulitkan distribusi material.

“Pembangunan jalan beton tersebut harus memangkas beberapa bukit dan kemudian mengeraskannya sehingga pekerjaan pendahuluan dilakukan,” tandasnya.

Sementara bagi perempuan paruh baya perajin gula kristal tersebut, sangat berterima kasih atas pembangunan talud di depan rumahnya. Pasalnya, tanah tebing rawan longsor jika musim hujan akibat labilnya tanah. (Aan)