(pelitaekspres.com) – NANCY, PRANCIS – Mendapatkan kesempatan belajar bahasa Prancis di negaranya langsung, menjadi pengalaman pertama bagi kedua dosen Kampus The Best Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Muhammad Dwiyan Aditiya, S.Pd., M.Pd. dan Sherli Trisnawati, S.Kom., M.T.I.

Tidak hanya mendapatkan pembelajaran singkat bahasa Prancis di Université de Lorraine, Kota Nancy, keduanya juga mengenal budaya kota yang berada di wilayah Timur Prancis tersebut. Bersama perwakilan perguruan tinggi Indonesia lainnya, Dwiyan dan Sherli–biasa keduanya disapa–setiap pagi berjalan dari asrama menuju ke lokasi belajar di Université de Lorraine.

Sherli mengatakan dari asrama menuju ke lokasi tempat belajar melewati salju yang turun di sepanjang jalan dengan suhu sekitar minus 7 hingga 0 derajat. “Kami belajar dari jam 9 pagi hingga 4 sore. Dilanjutkan dengan makan malam bersama kegiatan lainnya seperti ke teater, keliling kelas atau ke museum,” ungkapnya.

Menurut dia, kebiasaan orang Prancis, khususnya warga Nancy juga sangat disiplin dengan waktu. “Jadi, kalau terjadwal jam 8 ya jam 8. Mereka strict (ketat) dengan waktu,” tuturnya.

Ia bersama dengan Dwiyan juga sempat mencicipi keju lokal yang menjadi makanan sehari-hari warga Nancy. “Keju lokal namanya la Tarte de Nancy. Orang Prancis suka banget makan keju. Kejunya disini lebih enak tidak terlalu asin dan rasanya khas keju banget,” ujarnya.

Menurut dia, pengenalan budaya dari kebiasaan dan makanan didapatkan dari pengajar Madame Noémi. “Kami juga langsung praktik bahasa Prancis ke tempat umum untuk menanyakan harga suatu barang,” terangnya.

Tak hanya itu saja, keduanya juga dikenalkan beberapa sayuran yang seringkali dijadikan menu makanan orang Prancis seperti paprika, kol, brokoli, terong, wortel, jamur dan lain sebagainya. “Masyarakat Kota Nancy juga helpfull. Kalau ada turis yang menanyakan jalan, mereka membantu, berbeda dari Kota Paris,” imbuhnya.

Hal senada juga dikatakan Dwiyan. Menurut dia, bahwa suhu udara di Kota Nancy dingin. “Bisa mencapai minus 4 derajat. Orang Prancis juga ketika menyapa wajib menjawabnya misalnya greeting (salam),” ungkapnya.

Ia pun tak kesulitan untuk beradaptasi dengan makanan di Kota Nancy. “Makanan kentang goreng dengan sayur dan daging kambing. Baru saja kami diundang makan malam oleh penyelenggara course (Cours d’été Nancy) dengan sajian permen khas Prancis bergamot de Nancy, keju, foie grass, wine dan minuman lainnya,” ujarnya.

Dwiyan menambahkan banyak budaya dan kebiasaan yang didapatkannya selama di Kota Nancy. “Kami belajar bahasa dan budaya. Meskipun sulit untuk mengawali dengan percakapan bahasa Prancis tetapi tidak ada masalah untuk terus belajar,” tutupnya.

Untuk diketahui, Dwiyan dan Sherli mengikuti pelatihan singkat Bahasa Prancis mewakili Warung Prancis IIB Darmajaya atas diraihnya Juara Pertama Video Warung Prancis se-Indonesia yang diselenggarakan Warung Prancis Indonesia dan IFI tahun 2020. Keduanya selama pelatihan tinggal di asrama yang berada di Kota Nancy, Prancis.

Dwiyan dan Sherli menjalani pelatihan dari 5 Desember hingga 16 Desember 2022. IIB Darmajaya menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Pulau Sumatra yang mengikuti pelatihan bersama perwakilan dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran. (**)