(pelitaekspres.com) -BANDARLAMPUNG – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IIB Darmajaya menggelar Workshop Penulisan Buku Ajar, di Aula Rektorat Lantai III Gedung Alfian Husin, Senin (27/6/22).

Dengan tema “Pengembangan Bahan Ajar Teks Eksplanasi Berbasis Digital” menghadirkan narasumber Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd. Workshop diikuti dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan dosen Fakultas Ilmu Komputer (Ilkom).

Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik IIB Darmajaya, RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan dosen memiliki tugas Tri Darma Perguruan Tinggi yakni penelitian, pembelajaran, dan pengabdian. “Dalam pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam kelas, karena semua komponen ada di dalamnya pada Tri Darma Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Menurut dia, tujuan akhir perguruan tinggi yaitu output yang harus berkualitas dihasilkan. “Dengan memberikan pembelajaran yang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Workshop ini juga agar bapak/ibu dapat semangat untuk terus menulis buku ajar,” ujarnya.

Karena, kata Abdul Aziz, pembuatan buku ini juga mendapatkan angka kredit (KUM) yang besar dalam laporan beban kinerja dosen (BKD). “Untuk buku yang harus terbit dengan ISBN (International Standar Book Number) juga dibantu oleh kampus. Kita juga telah memberikan hibah tiap tahun kepada dosen dalam penulisan buku ajar jadi menulis buku ajar menjadi kewajiban,” imbuhnya.

Dalam paparannya, Undang Rosidin mengatakan bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Fungsi bahan ajar, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan materi dalam proses pembelajaran, memudahkan dosen dalam melaksanakan pembelajaran, dan menjadi pedoman dalam menyampaikan materi berurutan.

Undang Rosidin juga menerangkan beberapa karakteristik bahan ajar seperti struktur, tujuan, latihan, rangkuman, learner oriented, dan mandiri. “Untuk menulis bahan ajar dengan mulai menulis sendiri dan mengemasnya dengan baik. Kemudian dilakukan penataan dari tulisan yang telah dibuat,” ucapnya.

Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini juga menekankan kepada penulis untuk hati-hati dalam mencantumkan penulis lain. “Pengemasan kembali informasi harus hati-hati terutama penulisan dari penulis lain,” tandasnya. (**)