(pelitaekspres.com) – MALANG – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali erupsi sejak tadi malam, Kamis pagi (16/12/2021), dan untuk mengantisipasi dari dampak erupsi yang ke dua, Pemkab Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang terus memantau secara berkala di dua titik wilayah yang terdekat dengan Gunung Semeru, Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Malang melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Sadono mengatakan, pihaknya sejak awal pertama erupsi Gunung Semeru telah membentuk tim pemantauan secara berkala di wilayah Ampelgading dan Tirtoyudo.

“Teman-teman BPBD sudah melalui operasi lapangan (Opslap) melakukan pemantauan secara berkala di dua Kecamatan yang berdekatan dengan Gunung Semeru, seperti Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo dan hal tersebut sudah lakukan sejak erupsi Gunung Merapi yang pertama (4/12/2021).

Sampai saat ini Kabupaten Malang dinyatakan aman dari erupsi Gunung Semeru,” kata Sadono saat dihubungi awak media, Kamis sore (16/12/2021).

Selain pemantauan di dua wilayah terdekat, BPBD Kabupaten Malang juga melakukan backup personil dan peralatan di Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.

“Karena hasil pemantauan tim kami di lapangan Kabupaten Malang masih aman, maka kami hanya mengbackup personil, peralatan dan angkutan di Kecamatan Pronojiwo saja karena itu perintah Pemprov Jawa Timur dan permintaan Pemkab Lumajang kepada Pemkab Malang,” jelas Sadono.

Terkait bantuan untuk korban terdampak erupsi Gunung Semeru, nantinya bantuan yang bersifat besar dan banyak akan kami kawal menuju posko yang ada di Kecamatan Pronojiwo.

“Saat ini terkait bantuan yang bersifat besar dan banyak, atas saran dari BapakĀ  Bupati Malang dan Bapak Sekda agar bantuan yang berasal dan melalui Kabupaten Malang, BPBD akan mengawal bantuan tersebut sampai menuju posko yang berada di Kecamatan Pronojiwo Lumajang.

Untuk bantuan yang sifatnya kecil dari beberapa organisasi masyarakat sementara ini tidak dititipkan di BPBD namun langsung di droping sendiri menuju lokasi bencana,” tandas Sadono.

Untuk bantuan baju bekas layak pakai yang dikabarkan menumpuk di posko bantuan karena para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru lebih memilih bantuan bahan kebutuhan pokok makanan dan perakatan yang diperlukan sehari-hari.

“Untuk itu posko di Pronojiwo menyarankan agar bantuan dari masyarakat jangan berupa pakaian bekas layak pakai nantinya akan menumpuk percuma di posko pengungsian karena bukan merupakan kebutuhan yang diutamakan bagi para pengungsi,” pungkas Sadono.(Lus/Gus)