(pelitaekspres.com) –ACEH TIMUR– Banjir besar yang melanda wilayah Sumatra, meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, meninggalkan duka mendalam bagi warga. Hujan deras yang berlangsung lama memicu Banjir Besar hingga menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah fasilitas umum, infrastruktur, serta rumah warga di berbagai daerah, termasuk di Gampong Keude Keumuneng Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur.
Fasilitas Umum Alami Kerusakan Berat
Di Dusun Gelugur, Desa Keude Keumuneng, banjir menghantam pagar TPU (Tempat Pemakaman Umum) hingga roboh akibat diterjang arus deras dari sungai yang meluap, diperparah dengan banjir kiriman dari wilayah lain.
Masih di dusun yang sama, jembatan penghubung akses utama warga juga mengalami kerusakan sangat parah. Pondasi penahan jembatan ambruk, tanah di sekitarnya terkikis derasnya aliran air sungai, dan benton penahan pinggiran sungai runtuh sehingga membuat akses sempat terputus total. Kondisi ini membuat warga sulit beraktivitas dan terisolasi sejak banjir melanda.
Sekolah dan Fasilitas Pendidikan Tak Luput Dari Terjangan Banjir
Di Dusun Mesjid, banjir turut merusak fasilitas pendidikan di MIN 21 Aceh Timur. Dua ruang kelas mengalami kerusakan parah, tanah di sekitar bangunan turun hingga membentuk lubang besar, serta banyak aset dan peralatan sekolah rusak. Pagar sekolah pun roboh diterjang derasnya arus air, menyebabkan proses belajar mengajar terhenti sementara waktu.
Kantor Keuchik dan Meunasah Ikut Terendam
Fasilitas penting lainnya seperti Kantor Keuchik dan Meunasah Dusun Mesjid turut terdampak. Sejumlah dokumen desa dan aset penting mengalami kerusakan berat setelah terendam banjir. Pemerintah desa kini berupaya menyelamatkan dokumen yang masih bisa diselamatkan sembari melakukan pendataan ulang.
Puskesdes Juga Kena Dampak
Bangunan Puskesmas Desa (Puskesdes) di Dusun Mesjid juga terdampak banjir.
Rumah Warga Hancur, Longsor Terjadi di Beberapa Titik
Selain fasilitas umum, banjir juga memporak-porandakan permukiman warga. Beberapa rumah dilaporkan rusak berat hingga rata dengan tanah akibat kuatnya terjangan banjir. Di sejumlah titik, longsor juga terjadi dan mengancam rumah-rumah yang berada di dekat perbukitan.
Banyak barang milik warga hanyut terbawa arus, membuat sebagian keluarga harus memulai kembali dari nol tanpa sisa harta benda.
Harga Bahan Pokok Melonjak Tajam, Warga Mengeluh
Banjir dan akses yang terputus menyebabkan pasokan bahan pokok sangat terbatas. Seorang warga mengeluhkan harga kebutuhan sehari-hari yang melambung tinggi.
Telur satu papan mencapai Rp120.000
Beras 10 kg menembus Rp200.000 lebih
Bahan pokok lain juga naik drastis
Kondisi ini membuat beban warga semakin berat di tengah situasi darurat.
BBM Langka, Warga Antre Hingga Seharian
Kelangkaan BBM juga menjadi masalah serius. Banyak warga terpaksa membeli BBM eceran yang itupun bisa habis dalam hitungan menit dengan harga mencapai Rp50.000 per botol 1,5 liter. Sementara itu, antrian panjang terlihat di SPBU—bahkan ada warga yang mengaku mengantri sejak pagi hingga magrib hanya untuk mendapatkan BBM senilai Rp30.000.
Warga Harapkan Bantuan dan Perbaikan Segera
Dengan berbagai kerusakan dan kesulitan yang terjadi, warga Kecamatan Idi Tunong berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera turun tangan untuk memperbaiki akses, menyalurkan bantuan logistik, serta membantu pemulihan fasilitas umum yang rusak.
Situasi banjir kali ini menjadi salah satu yang terparah dan meninggalkan dampak jangka panjang bagi masyarakat yang terdampak di banyak wilayah di pulau Sumatera (Ami)


